Selamat Datang Di Website Resmi, SUARA INDEPENDEN JURNALIS INDONESIA

(Catatan Akhir Tahun 2023) Anggaran Pembangunan Tidak Tepat Sasaran Masyarakat Yang Rugi


Empat Lawang, www siji.or.id

Sulitnya membuka peluang usaha untuk masyarakat dan meciptakan lapangan pekerjaan tidak saja karena persoalan SDM tetapi juga disebabkan dengan salahnya penggunaan anggaran pembangunan daerah. Contohnya Daerah subur untuk pertanian tetapi tidak ada pihak pihak dari Pemerintah Daerah yang memperhatikan kebutuhan petani baik dari sumber air yang berlimpah bibit dan pupuk. Sehingga banyak lahan pertanian yang beralih fungsi dan semakin kecil mampu menyerap tenaga kerja.

Begitu luas tanah pertanian yang tidak lagi produktive akibat salah perencanaan pengolaan anggaran. Akhirnya berdampak jangka panjang dengan mahalnya harga beras. Itu salah satu contohnya.

Dahulu masyarakat di daerah mendapatkan penghasilan dari pertanian dan perkebunan dimana hasil panen sangat memakmurkan masyarakat. Saat ini masyarakat Desa meninggalkan kampungnya karena sulitnya untuk bisa mengolah sawah dan kebunnya karena tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah. Kadang di saat musim panen harga beras anjlok atau harga hasil panen di kebun merugikan karena sulitnya menjual. Mungkin banyak nasib yang sama dirasakan oleh banyak petani saat ini. Tidak jelas nasib para petani kedepannya. Peran Pemerintah dan para ahli pertanian menjadi kunci penting untuk industri pertanian yang tepat.

Industri Pertanian yang sehat adalah kerjasama yang ketat antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Apalagi saat ini teknologi sudah berkembang pesat dan memudahkan petani. Semua itu bisa terlaksana karena anggaran dari Pemerintah Pusat di anggarkan dan dikucurkan sesuai perencanaan yang matang untuk pertanian.
Begitu banyak anggaran pembangunan yang digelontorkan Negara baik itu anggaran dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi yang diterima Kabupaten Empat Lawang dan banyak lagi anggaran keuangan untuk membangun yang lainnya seperti Dana Desa dan Dana khusus lainnya.
  
Dari semua Narasumber mengatakan 70% ketidak puasan dari lima belas desa di Kecamatan Pasmah Air Keruh adalah pembangunan tersebut tidak ada manfaat dan berdampak dengan ekonomi serta pertanian dll, hanya dana desa yang betul dinikmati, seperti jalan desa di pertanian.

Kalau fasilitas lain seperti bendungan dan irigasi yang dibangun oleh Balai Sumatra delapan, sampai hari ini 90 % tidak bermanfaat dan memberikan tanggapan tidak puas dari masyarakat. Tetap saja lahan pertanian tidak memiliki sumber air. Narasumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan.
Banyak orang pintar dan ahli pertanian di pemerintah Empat Lawang yang tidak dilibatkan untuk kembali membangun pertanian dan mengatur sumber sumber air.
  
Hal ini menjadi catatan Pemerintahan di Kabupaten Empat Lawang untuk kedepannya memberikan dorongan atau terobosan baru di bidang pertanian dan perekonomian, kalau kita lihat dari masterplan, bangunan irigasi pada tahun 1980, sampai hari ini belum pernah dikerjakan secara efektif untuk areal persawahan yang ada, Pasmah Air Keruh bisa menjadi lumbung padi terbesar di Empat Lawang tetapi tidak ditunjang dengan kesediaan air sehingga tidak mungkin terwujudkan pertanian yang subur.

Kedepannya Pemerintah Empat Lawang, betul betul harus fokus menjadikan pekerjaan baru untuk dipersunting lagi di pemerintah pusat mengenai pembangunan bendungan yang punya daya tarik untuk parwisata dan pemanfaatannya benar benar dinikmati oleh petani. Jangan hanya membangun tetapi pemanfaatannya tidak dirasakan. Paling tidak pertanian di Pasmah Air Keruh punya daya saing di luar. Sehingga mampu menciptakan dan menyerap tenaga kerja yang profesional.

Kalau dilihat dari defakto, masyarakat Pasmah air keruh yang penduduknya mencapai lebih dari 40 ribu jiwa dan kalau dilihat dari dejure potensi SDM sangatlah bisa di perhitungkan dalam segala bidang, hanya saja kehidupan mereka sangatlah sederhana seperti tidak punya kekuatan untuk mengetuk pintu hati Pemerintahan untuk pencapaian.
  
Masyarakat Kecamatan Pasmah Air Keruh sudah membuka mata dengan kehadiran PJ bupati yang baru Bapak Fauzan Khoiri denin AP.MM yang mampu menyelesaikan persoalan tanpa ada intervensi. Sehingga mampu membuka keran seluas luasnya untuk kepentingan Masyarakat dan Pemerintahan untuk mencapai Kesejahteraan.

Sumber : Syafri
Redaksi : www.siji.or.id

0 Komentar